Oleh:Zainal
Astagfirullah,ketika itu ana shalat Maghrib di sebuah Masjid yang mana semua pengurus dan Imam ikut pengajian di Al Ihya Insan Kamil Bogor,ketika itu Imam Masjid Setelah Membaca ghairil maghdhubi 'alaihim waladholin terus imam itu membaca Rabbighfirli baru membaca Amin, ini merupakan kebid'ahan dalam sholat,karena dalam rukun shalat tidak ada dan juga sebagaimana Rasulullah dan sahabat melaksanakan sholat. kita lihat saja Rukun-rukun shalat ada empat belas:
1. Berdiri bagi yg mampu
- Niat (dalam Hati)
2. Takbiiratul-Ihraam
3.Membaca Al-Fatihah
4. Ruku’
5. I’tidal setelah ruku’
6. Sujud dgn anggota tubuh yg tujuh
7. Bangkit darinya
8. Duduk di antara dua sujud
9. Thuma’ninah dalam semua amalan
10. Tertib rukun-rukunnya
11. Tasyahhud Akhir
12. Duduk utk Tahiyyat Akhir
13. Shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
14. Salam dua kali.Penjelasan Empat Belas Rukun Shalat.
Berdiri tegak pada shalat fardhu bagi yg mampu Dalilnya firman Allah ‘azza wa jalla Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha serta berdirilah utk Allah ‘azza wa jalla dgn khusyu’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Shalatlah dgn berdiri.
Takbiiratul-ihraam yaitu ucapan: ‘Allahu Akbar’ tidak boleh dgn ucapan lain
Dalilnya hadits Pembukaan shalat dgn takbir dan penutupnya dgn salam.
dari tinjauan diatas maka tidak ada dan tidak dicontohkan oleh Rasulullah dan Para sahabat serta 4 Madzhab tentang membaca Rabbighfirli Sebelum membaca Amin ketika Sholat. dan juga kalau kita ibadah tidak dicontohkan oleh Rasulullah dan Sahabat tidak akan diterima ibadah tersebut dan malah berdosasebagaimana hadist Diriwayatkan dari Aisyah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Barangsiapa membuat perkara baru dalam agama kami yang bukan darinya, maka hal itu tertolak.” Hadits shahi.
dan juga Hadist Diriwayatkan dari Khudzaifah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah akan terjadi keburukan setelah kebaikan sekarang ini?” Beliau menjawab,
” Ya, akan ada suatu kaum yang mengikuti sunnah yang bukan Sunnahku dan mengikuti petunjuk yang bukan petunjukku.” la bertanya lagi, “Apakah setelah keburukan tersebut terjadi keburukan yang lebih buruk lagi?” Beliau bersabda, ” Ya, seruan menuju neraka Jahanam, dan barangsiapa yang mengikutinya pasti akan menceburkannya ke dalamnya (neraka Jahanam).” Dia bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah sifat-sifat mereka untuk kami?” Beliau bersabda, ” Tentu. Mereka berasal dari bangsa kita dan berbicara dengan bahasa kita.” Dia bertanya kembali, “Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku mendapatkan perkara tersebut?” Beliau menjawab, “Berpegang teguhlah pada jamaah kaum muslim dan imam mereka.” Dia berkata, “Jika tidak ada seorang imam atau jamaah?” Beliau menjawab, ” Tinggalkanlah kelompok-kelompok tersebut semuanya meskipun kamu harus menggigit akar pohon hingga tiba ajalmu dan kamu tetap pada pendirianmu itu.” Hadits shahih.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dari jalur yang lain.
yang lebih aneh itu ketika dinasehati tidak menerimanya,padahal sudah jelas tidak ada dalam rukun shalat, tapi namanya orang kalau sudah beribadah secara Bid'ah akan terus membuat amalan yang baru lagi, semoga kita sebagai orang beriman terhindar dari perbuatan itu..
2 komentar:
Bagaimana dengan membaca Amin itu sendiri? Bukankah menurut:
Yunus 10:10. Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup doa mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin".
Penutup doa bukan 'amin'. Dalam Qur'an tak ada amin yg berarti 'kabulkanlah' ...
Rasulullah SAW nggak akan mengajarkan hal yg berbeda dari Qur'an ... Jadi siapa sih yg bikin hadits yg menyelisihi Qur'an ini?
untuk membaca amin itu hKetika shalat berjama’ah dan imam selesai membaca Al Fatihah, kita dapati sebagian jama’ah ada yang mengucapkan “Aamiin” dan ada sebagian lain yang diam saja. Sebenarnya bagaimanakah hukum mengucapkan “Aamiin” bagi makmum? Apakah “Aamiin” termasuk kewajiban dalam shalat atau tidak? Masalah ini dijawab oleh Asy Syaikh Al ‘Allamah Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala.Tanya : Apakah membaca Aamiin adalah sunnah?
Fadhilatusy Syaikh rahimahullahu Ta’ala menjawab:
Ya, membaca “Aamiin” adalah sunnah muakkad, apalagi jika imam membaca amin, seperti yang dijelaskan dalam Shahihain dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أمن الامام فأمنوا فإنه من وافق تأمينه تأمين الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه
“Apabila imam mengucapkan amin, hendaklah kamu mengucapkan amin karena sesungguhnya barangsiapa yang mengucapkan amin sebagaimana yang diucapkan oleh para malaikat, niscaya akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala segala dosa yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi bacaan amin imam dan makmum dilakukan bersama-sama, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika imam mengucapkan ‘Wa ladhdhaallin’ (وَلَا الضَّالِّينَ) maka ucapkanlah: ‘Aamiin’. (Muttafaqun ‘alaihi)
Disalin dari : Tuntunan Tanya Jawab, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, hal. 337. Penerbit Darul Falah dengan sedikit perubahan
ukumnya sunnah
Posting Komentar