BismillahAssalamu'alaikumBerdasarkan Informasi dari Badan Rukyatul Hilal bahwa hilal 1 Sya'ban 1435 H tidak terlihat maka Rajab1435 H di genapkan 30 hari dan 1 sya'ban 1435 H jatuh pada tanggal 31 Mei 2014. Demikian Informasi yang bisa saya sampaikan.Asal Penamaan Bulan Sya'banNama Sya’ban diambil dari kata: sya’bun, yang artinya
kelompok atau golongan. Dinamakan Sya’ban, karena pada bulan ini
masyarakat jahiliyah berpencar mencari air. Ada juga yang mengatakan,
mereka berpencar menjadi beberapa kelompok untuk melakukan peperangan. (Lisanul ‘Arab ).
Al-Munawi mengatakan: “Bulan rajab menurut masyarakat jahiliyah adalah
bulan mulia, sehingga mereka tidak melakukan peperangan. Ketika masuk
bulan sya’ban, bereka berpencar ke berbagai peperangan.” (at-Tauqif a’laa Muhimmatit Ta’arif, hal. 431)Hadits Shahih Seputar Sya’ban
Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan: Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
puasa beberapa hari sampai kami katakana, ‘Beliau tidak pernah tidak
puasa’. Dan terkadang beliau tidak puasa terus hingga kami katakan,
‘Beliau tidak melakukan puasa’. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak
melihat beliau berpuasa yang lebih sering dari pada ketika di bulan
Sya’ban. (HR. Al Bukhari & Mulim)
A’isyah mengatakan: Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban.
Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh. (HR. Al Bukhari
& Mulim)
A’isyah mengatakan: Saya pernah memiliki hutanng puasa Ramadhan.
Dan saya tidak mampu melunasinya kecuali di bulan Sya’ban. (HR. Al
Bukhari & Mulim)
A’isyah mengatakan: Bulan yang paling disukai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk melaksanakan puasa adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau
lanjutkan dengan puasa Ramadhan. (HR. Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i dan
sanadnya dishahihkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Jika sudah masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.”
(HR. Abu Daud, At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan Al Albani)
Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan: Saya belum pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berpuasa dua bulan berturut-turut selain di bulan Sya’ban dan
Ramadhan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, At Turmudzi dan dishahihkan Al
Albani)
Dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya: Wahai Rasulullah, saya belum
pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda
berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan
antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat
menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya
dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya
dihasankan Syaikh Al Albani)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari
atau dua hari. Kecuali orang yang sudah terbiasa puasa sunnah, maka
silahkan dia melaksanakannya.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban.
Maka Dia mengampuni semua makhluqnya, kecuali orang musyrik dan orang
yang bermusuhan” (HR. Ibn Majah, At Thabrani, dan dishahihkan Al
Albani)
sumber:http://www.moonsighting.com/1435shb.html
1 komentar:
nice post akhi. ditunggu kunjungan baliknya.
Posting Komentar